Menulis itu Mudah

Kita menulis untuk merasakan hidup dua kali. Saat menuliskan dan saat membacanya kembali. Anais Nin.

Potongan kalimat bijak diatas saya kutip dari koran republika (18/2/12), sebuah pembahasan yang menarik tentang dunia tulis-menulis. Dengan judul “Aku menulis maka aku ada” seakan menyihir saya kembali untuk ‘menulis’ segala sesuatu dan mempostingnya di blog, yah walaupun hanya sepatah, atau dua patah kata, atau hanya sekedar foto yang asal jepret tanpa ilmu yang harus dipelajari.

Menulis merupakan kegiatan yang sangat kompleks, bahkan sangat mudah, untuk sebagian orang. Tergantung ia membiasakan menulis sesuatu atau tidak. Menulis segala sesuatu yang melintas di pikiran kita dan lakukan sekarang juga. Menurut bunda Asma Nadia, menulis bisa kita lakukan di manapun. Yang pasti, kalau kita ingin menulis, jangan ditunda-tunda.

Terkadang kalau kita mau menulis tiba-tiba pikiran mendadak macet, itu kendala kita semua. Solusinya, mendisiplinkan diri dan membiasakan untuk menulis. Satu jam sebelum tidur atau waktu di pagi hari, menulis apa saja yang penting menulis, karena dengan itu akan melatih diri dan otak kita untuk ‘terbiasa’ dan tidak macet dalam menulis.

Menurut Alberthiene Indah (novelis dan penulis biografi). Menulis bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan bukan tidak mungkin kegiatan ini dapat membebaskan kita dari kebosanan rutinitas hidup sehari-hari. Kalau kia mau menulis, satu-satunya yang dapat kita lakukan adalah tuliskan saja apa yang ada dipikiran kita. Just do it, tidak usah memikirkan yang lain-lain.

Menulis adalah kegiatan yang bisa membangkitkan semangat jiwa, baik untuk penulis sendiri maupun khalayak pembaca. Lebih jauh lagi bunda Asma Nadia Menambahkan, menulis itu untuk berbagi rasa syukur atas segala nikmat yang telah kita terima dari Allah SWT.

Semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar